Kamis, 16 Juni 2011

Peluang usaha pembenihan ikan tawes

Ikan merupakan salah satu sumber protein bagi manusia. Dengan harga relative terjangkau, masyarakat mulai beralih mengkonsumsi ikan (baik ikan darat maupun ikan laut)sebagai sumber protein bagi keluarga. Pada awalnya manusai bergantung pada hasil alam , namun seiring dengan berkembangnya pengetahuan, sumber ketersediaan ikan mulai diperoleh dengan cara budidaya. Penyediaan benih yang bermutu dalam jumlah cukup dan kontinyu merupakan faktor penting dalam upaya pengembangan budidaya ikan konsumsi. Salah satu jenis ikan yang banyak dikonsumsi masyarakat adalah ikan tawes (Puntius Javanicus. Blkr). Usaha pembenihan banyak dilakukan terutama didaerah yang memiliki ketersediaan air cukup baik musim kemarau maupun penghujan. Usaha pembenihan ikan Tawes ini lebih menguntungkan karena waktu yang digunakan relatif singkat kurang lebih 3 minggu – 1 bulan, serta pemasarannya pun mudah, sehingga tidak salah jika usaha pembibitan ikan tawes disebut sebagai peluang usaha yang menjanjikan.
Pembenihan ikan tawes ada beberapa cara yaitu pembenihan ikan di kolam, pembenihan di sawah dan pembenihan di hapa. Pembenihan ikan tawes meliputi beberapa tahapan
A. PEMILIHAN INDUK
Dalam suatu budidaya dalam hal ini pembibitan ikan tawes, pemilihan indukan memegang peranan yang penting untuk menentukan kualitas ikan tawes yang dihasilkan. Adapun tahapan yang perlu dicermati adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan benih yang berkualitas dan jumlah yang banyak dalam pembenihan Tawes perlu dipilih induk yang baik. Indukan Tawes yang baik memiliki ciri-ciri :
a. Letak lubang dubur terletak relatif lebih dekat ke pangkal ekor
b. Kepala relatif lebih kecil dan meruncing
c. Sisik-sisiknya besar dan teratur
d. Pangkal ekor lebar dan kokoh
2. Pada umumnya ikan tawes jantan mulai dipijahkan pada umur kurang lebih 1 tahun, dan induk tawes betina pada umur kurang lebih 1,5 tahun. Untuk mengetahui bahwa induk ikan tawes telah matang kelamin dan siap untuk dipijahkan dengan tanda-tanda khusus, yaitu :
a. Induk betina
§ Perutnya mengembang kearah genetal (pelepasan) bila diraba lebih lembek
§ Lubang dubur berwarna agak kemerah-merahan
§ Tutup insang bila diraba lebih licin
§ Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan kehitam- hitaman.
b. lnduk jantan
§ Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan berwarna keputih-putihan (sperma)
§ Tutup insang bila diraba terasa kasar
B. PERSIAPAN KOLAM
Tahapan berikutnya dalam pembibitan ikan tawes adalah penyediaan /persiapan kolam, adapun tahapan yang perlu dilakukan adalah :
1. Kolam pemijahan ikan tawes sekaligus merupakan kolam penetasan dan kolam pendederan. Sebelum dipergunakan untuk pemijahan, kolam dikeringkan.
2. Perbaikan pematang dan dasar kolam, dengan cara membuat saluran memanjang (caren/kamalir) dari pemasukan air kearah pengeluaran air dengan lebar 40 cm dan dalamnya 20-30 cm.
C. PELEPASAN INDUK
Setelah diperoleh indukan yang baik dan persiapan kolam selesai dilakukan, berikutnya dilakukan tahapan pelepasan Indukan,sebagai berikut :
1. Induk ikan tawes yang telah terpilih untuk dipijahkan kemudian diberok, pemberokan dengan penempatan induk jantan dan betina secara terpisah selama 4-5 hari
2. Setelah diberok kemudian induk ikan dimasukkan ke kolam pemijahan yang telah dipersiapkan
3. Tahapan pemasukan induk ke kolam dilakukan pada saat air mencapai kurang lebih 20 cm
4. Perbandingan jumlah induk yang dilepas induk betina 25 ekor dan induk jantan 50 ekor
5. Pada sore hari kurang lebih pukul 16.00 air yang masuk ke kolam diperbesar sehingga aliran air lebih deras.
6. Biasanya induk ikan tawes memijah pada pukul 19.00-22.00
7. Induk yang akan memijah biasanya pada siang hari sudah mulai berkejar- kejaran di sekitar tempat pemasukan air.
D. PENETASAN TELUR
Setelah terjadi proses pemijahan pada indukan tawes, proses berikutnya adalah penetasan telur. Hal-hal yang perlu dicermati pada tahapan penetasan telur yaitu :
1. Setelah induk ikan tawes bertelur, air yang masuk ke kolam diperkecil agar telur-telur tidak terbawa arus, penetasan dilakukan di kolam pemijahan juga
2. Pagi hari diperiksa bila ada telur-telur yang rnenumpuk di sekitar kolam atau bagian lahan yang dangkal disebarkan dengan mengayun-ayunkan sapu lidi di dasar kolam
3. Pada umumnya, telur ikan tawes menetas semua setelah 2-3 hari
4. Dari ikan hasil penetasan dipelihara di kolam tersebut selama kurang lebih
21 hari
E. PEMUNGUTAN HASIL BENIH IKAN
Setelah telur ikan menetas semua dan benih berkembang, benih ikan siap berumur 21 har ini siap diangkat. Dalam pengangkatan benih ini perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Sebaikknya proses pemanenan dilakukan pada pagi hari
2. Pemanenan dilakuakan dengan cara menyurutkan/mengeringkan kolam
3. Setelah benih berada dikamalir/dicaren, benih ditangkap dengan menggunakan waring atau seser
4. Selanjutnya benih ditampung di hapa yang telah ditempatkan di saluran air mengalir dengan aliran air tidak deras
5. Benih lersebut selanjutnya dipelihara lagi di kolam pendederan atau dijual.
F. PENDEDERAN
Bibit yang diperoleh selanjutnya dipelihara kembali atau dikenal dengan istilah pendederan.
1. Mula-mula kolam dikeringkan selama 2-3 hari
2. Dilakukan perbaikan pematang, pembuatan caren/saluran
3. Kemudian, dasar kolam diolah dicangkul, kemudian dipupuk dengan Urea & SP 36 sejumlah 10gr/m2 dan pupuk kandang 1 – 1,5 kg/m2 tergantung kesuburannya.
4. Setelah kolam dipupuk kemudian diairi setinggi 2-3 cm dan dibiarkan 2-3 hari kemudian air kolam ditambah sedikit demi sedikit sampai kedalaman 50 cm
5. Kemudian benih ditebar di kolam pendederan dengan padat tebar 10-20 ekor/m2
6. Pemeliharaan dilakukan kurang lebih 3 minggu – 1 bulan.
7. Selanjutnya dapat dipanen dan hasil benih dapat dijual atau ditebar lagi di kolam pendederan II.
Dalam pembibitan ikan tawes ini, penjualan bibit ikan dapat dilakuakan dalam beberapa kurun waktu tergantung dari permintaan

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More